Sajak tentang Kamu - Ini Kisah Perjalanan Waktu tentang Aku dan Kamu
Pelataran hati, 26 Desember 2021 pukul 12.00 WIB.
Pagi ini tak begitu dingin. Kolase foto pada media sosialmu
membuat bola mata berjingkrak tak terkendali. Warna-warnimu melukis imajinasi
pada hitam putih kanvas usang dalam diriku. Aku bahkan bertanya-tanya hingga
siang itu: apakah pahitnya realita akan bertabrakan dengan manisnya bayang yang
kau ciptakan? Ataukah mungkin elegi yang terlantun setiap pagi ini hanyalah
butiran sendu yang kau titipkan pada hati yang sedang mencari-cari.
Pelataran hati, tempat ku menunggu dan mematung bersama fantasi
yang tak lagi bergumam setiap hari – terkubur rapat kala jemarimu tak lagi membalas
pesan itu, hilang dan terlupakan.
Rindu terbenam, 30 Desember 2021 pukul 9.54 WIB
Bulan segera berganti, tahun lekas tutup usia. Di kamar ini,
ragaku tetap sendiri. Konsistensi yang terjaga walau tahun datang silih
berganti. Walau musim-musim menghiasi jendela yang kubuka setiap pagi. Hawa yang
selalu terasa sama. Embun yang tampaknya sudah mengenal rupa.
Yang dinanti tak kunjung tiba. Pagi, siang, sore (yang
kadang terlupa), dan malam. Tak pernah lupa kugoreskan tinta di atas buku
harian yang perlahan mulai usang. Tak ada nama yang terpatri di dalamnya. Hanya
butiran angan yang mengangkasa bersama ingin yang (mungkin terlalu) istimewa.
Tahun ini akan hilang, bersama aku dan kenangan yang tak
lagi bisa terbenam.
Komentar
Posting Komentar