Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Di Antara Arsitek, Seni, dan Politik

    Halo semuanya, perkenalkan nama gue Octavianus Bryan. Teman lama gue biasa manggil gue dengan sebutan "Bryan", tapi untuk orang-orang yang belakangan ini kenal sama gue, kebanyakan dari mereka akan memanggil gue "Octa". Kenapa bisa gitu? Ada cerita di balik semuanya yang pasti akan gue ceritain nanti. Kesibukan gue saat ini berkuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta dan mengambil jurusan teknik arsitektur. Kenapa gue mau ambil jurusan ini? Apa karena suka gambar? Jawabannya karena arsitek mengajarkan gue bagaimana cara berpikir yang baik untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Ingat ya yang gue mau pelajari di sini adalah "cara berpikir"nya yang menurut gue dapat berperan secara fungsional di berbagai bidang kehidupan. Selain itu, karena gue mencintai seni dan beberapa kali terlibat di dalamnya seperti kompetisi, workshop, dan lain-lain, gue berpikir bahwa adaptasi di jurusan yang terkenal sulit ini bisa berlangsung dengan mudah dan tidak me

TEMAN ? (part 2)

     Singkat cerita, di masa liburan kenaikan kelas itu, sekitar 3-4 kali seminggu gue keluar dan pulang di atas jam 10 malam. Gue tau itu salah, tapi perasaan gue tidak merasa terlalu dipersalahkan waktu itu. Gue cuma seorang calon mahasiswa yang berusaha mencari kesenangan buat gue sendiri, walaupun alasan terkuat gue saat itu adalah karena gue keluar cuma untuk ngobrol dan bercanda, bukan melakukan tindakan-tindakan yang ga bener semacam narkoba dan sejenisnya. Guepun merasa sudah cukup kuat buat menangkal godaan-godaan lain semacam pergaulan bebas dan hal-hal yang gue sebutin sebelumnya, walaupun salah satu teman tongkrongan gue ada yang mengalami pergaulan bebas dan harus menanggung akibatnya. Gue pribadi merasa happy kalo temen-temen gue bisa ketawa karena gue, walaupun gak ada achievement apapun tapi kesenangan itu muncul ketika gue bisa seru-seruan bareng temen-temen gue saat itu.       Waktu demi waktu berlalu, masa kuliah mulai gue jajaki.  Gue berusaha beradaptasi sama teman

MAJNUN MODERN

Aroma pagi ini semerbak kepulan asap proyek yang begitu tebal menjadi aroma yang tidak biasa kuhirup setiap pagi berdalih dari itu aku senang masih bisa bernafas artinya aku masih punya kesempatan untuk kembali menunjukkan diri ini diri yang sangat ingin tampil tak peduli orang lain berkata apa masuk telinga kiri keluar telinga kanan apakah aku majnun modern? tak peduli menjadi gila karena cinta dipandang tak waras  karena lantunan puisi setiap waktu biarkan cinta yang menjawab menjadi bukti ikatan dua insan tanpa peduli apa yang orang lain pikirkan aku memang gila belum apa-apa sudah tergila-gila tapi aku sudah benar jujur tanpa sehelai kebohongan  yang kurajut inilah yang aku cari kebenaran sebenar-benarnya kebenaran hati untuk melabuhkannya dalam pelabuhan yang sangat sempit dihuni oleh ribuan kapal besar namun harapanku utuh hanya menjadi kapal kecil yang mampu menyelinap masuk pelabuhan di antara jepitan ribuan kapal besar -OB-

SAMA ATAU BEDA

Malam ini tak karuan sulit rasanya bersyukur atas hari ini di mana anak manusia berceloteh dan memaki mempertanyakan keadilan setengah bagian hati sudah mulai patah diterjang fakta dan realita hal yang ditakutkan nampak tiba terlihat samar di depan mata ketika kebiasaan lama tidak sesuai apa yang diharap keberanian jadi sebab utama keberanian jadi beda yang mungkin tidak sesuai dilabuhkan pada sifat umum wanita kebanyakan apakah ia ternyata sama?  demikian saja hari ini aku lelah.. fisikku lelah setelah hari ini ditambah perasaan yang tak karuan setelah tiada balasan apapun yang mampu kubaca sedari kukirimkan curahan perasaanku  pada gadis di ujung sana salam, jerapah berleher pendek

Pujangga di Siang Bolong

     Menunggu adalah sebuah hal yang terasa murah, ketika harus melakukannya setiap hari. Walaupun memang seketika mendapatkan emas dan permata ketika notifikasi darinya sudah tertulis tebal di dalam layar. Perasaan sangat aneh, sama sekali tidak bisa dimasukkan dalam logika berpikir yang rasional. Ketika fokus utama berpusat pada suatu prioritas, namun ada sebutir pemikiran yang sangat kecil yang justru dapat mengubah 80% jalannya prioritas itu. Ketika hidup dihadapkan oleh berbagai pilihan kesuksesan, hati justru terpaku pada satu pilihan untuk genggaman seutuhnya. Seakan berbagai cara kreatif menjadi suatu hal lumrah untuk menjadi pembeda dari mereka yang juga punya harapan sama. Aku tidak ingin bersaing. Aku hanyalah laki-laki yang punya keyakinan kuat dengan usaha yang belum maksimal untuk mendapatkan salah satu kebahagiaan terpenting dalam hidup. Aku hanya ingin menjadi beda, beda agar dapat diingat. Aku tidak ingin masuk dalam lingkaran persaingan. Aku bukanlah kompetitor yang b

TAK TERDUGA

Tak sempat hari ini Hanya bersenandung Sambil memerankannya Sebagai tokoh utama Dalam alur cerita di kepala Tokoh yang egois Tak ada sedikit waktu Untuk sebentar saja Keluar dari pikiran ini Ia egois.. sungguh egois.. Entah mengapa Setiap detik terasa lambat Menunggunya dalam layar kaca Berharap semua tetaplah sama Sempat terganggu pikiran Ketika melihatnya Makan malam di sebuah resto Tapi diri ini sadar Perasaan berhak untuk jujur Hati tak dapat dibohongi Kehadirannya menjadi yang terpenting hari ini Ajaib memang Ketika dinamisme hati Mampu terombang ambing Oleh sebuah kata  Dan sepasang nama yang muncul tiba-tiba Dalam waktu tak terduga

MENCARI BAHAGIA

Hari ini belum usai Masih dan terus kuberharap Menunggu pesannya sekali lagi Harapan terus terbayang Dalam setiap pesan yang kuterima Tak akan kupertanyakan  Sampai kapan harus begini Karena perasaan tak lagi bohong Ketulusan menjadi kunci  Bagaimana kesetiaan diuji Hingga saat ini selalu terbayang Wajahnya setiap hari Tak ada kata yang ingin kuucap Lagi hanya sebuah harapan  Untuk mengisi sebilah kebahagiaan Menempati ruang kosong tanpa makna yang terkubur rapat dalam raganya

SEPENGGAL KATA

Pagi ini tak biasa Ragaku terbangun Tanpa membaca  Sepatah katapun darinya Tentu diri bertanya-tanya Apakah lelah menjadi derita Kebiasaan yang dirasa tak penting Menjadi begitu berarti Membentuk pola yang selalu kuingat Setiap waktu yang tak bisa dijelaskan Entah mengapa bisa terjadi Bahagia yang sederhana ini Melihat tanpa mengenal Membaca tanpa tau arti sebenarnya Andai bisa ku titipkan rindu Tetesan hujan di musim kemarau  Bawakan sepenggal kata Bahagia walau belum bersama 

MENJAGA WAKTU

Senja hari itu  Langit terlihat kelabu Daun-daun meranggas Mempertanyakan kesetiaan alam Tak sulit kubilang  Berulang kali kuberucap Masa ini akan jadi kenangan  Saksi sejati bersatunya dua hati Tak sedikitpun rasa takut Terus melangkah  Walau mungkin terasa berat Sedikit goyah mudah kulupa Sangat beruntung diri ini Bisa melihatnya dalam dunia Walau pertemuan harus tertunda Waktu akan selalu kujaga Sampai saatnya telah tiba

MENANTI HARI ITU

Tiada malam yang tak tenang Menjemput rindu dalam balutan awan Melukiskan bayangan indah Terus menari di kepala Mungkin ini terdengar aneh Ketika semua orang bicara mustahil Sudut pandang berbedapun lahir Entah apa yang merasuki pikiran Hingga bahagianya membuat diri tersenyum Ingin terus mengulang bahagianya Tak ada duka yang terasa Hanya bahagia yang tercipta Walau hanya menanti Menunggu datangnya hari itu