TEMAN ? (part 2)

    Singkat cerita, di masa liburan kenaikan kelas itu, sekitar 3-4 kali seminggu gue keluar dan pulang di atas jam 10 malam. Gue tau itu salah, tapi perasaan gue tidak merasa terlalu dipersalahkan waktu itu. Gue cuma seorang calon mahasiswa yang berusaha mencari kesenangan buat gue sendiri, walaupun alasan terkuat gue saat itu adalah karena gue keluar cuma untuk ngobrol dan bercanda, bukan melakukan tindakan-tindakan yang ga bener semacam narkoba dan sejenisnya. Guepun merasa sudah cukup kuat buat menangkal godaan-godaan lain semacam pergaulan bebas dan hal-hal yang gue sebutin sebelumnya, walaupun salah satu teman tongkrongan gue ada yang mengalami pergaulan bebas dan harus menanggung akibatnya. Gue pribadi merasa happy kalo temen-temen gue bisa ketawa karena gue, walaupun gak ada achievement apapun tapi kesenangan itu muncul ketika gue bisa seru-seruan bareng temen-temen gue saat itu. 

    Waktu demi waktu berlalu, masa kuliah mulai gue jajaki.  Gue berusaha beradaptasi sama teman-teman gue di kampus, sampai akhirnya, gue menemukan beberapa orang yang mayoritas perempuan jadi temen-temen main gue saat itu. Sebenarnya gue cuma deket sama salah satu di antara mereka, tapi karena keseringan bareng jadi gue bisa dibilang uda masuk di lingkaran pertemanan mereka, walaupun gue sadar gak semua dari mereka buat gue bisa nyaman berekspresi dan menunjukkan diri gue sebenarnya. Gue berusaha deket sama mereka, mencocokkan diri sama mereka, dan berharap ada sesuatu yang beda dari mereka di ulang tahun pertama gue waktu itu.

    Beberapa bulan sudah terlewat, sampai tiba di bulan Oktober. Gue menunggu tanggal itu dan berharap ada sesuatu yang mereka berikan buat gue, apalagi dari temen-temen lama gue, yang pernah menghabiskan waktu sebulan lamanya bersama sampe gue lupa sama tradisi keluarga gue. Pagi hari itu biasa saja, gua merasa semua baik dengan wajah datar berselimutkan perasaan dan harapan terjadi sesuatu yang beda untuk pertama kali di hari ulang tahun gue saat itu. Menjelang sore hari, ternyata benar, teman main gue di kampus kasih kejutan kecil dan kasih makanan untuk kita makan bareng saat itu. Jujur gue senang, gak terkejut tapi gue happy ada sebutir harapan kecil gue yang dikabulin. Menjelang malam hari, gue pulang ke rumah dari kampus dan berharap temen-temen lama gue datang ke rumah gue dan paling gak ucapin secara langsung lah :D walaupun mayoritas dari mereka uda ucapin secara daring. Menjelang pukul 11 gua masih optimis mereka datang tepat jam 12 malam, sampai akhirnya gua ketiduran dan terbangun tanpa ada kejutan apapun yang gue terima. Bahkan beberapa dari merekapun lupa dan mungkin gak ingat kalo pernah punya temen main bernama "Bryan".

    Begitu penting ulang tahun bagi gue saat itu, di mana gue berpikir tradisi surprisin temen deket di hari ulang tahunnya itu akan terjadi ke diri gue sendiri juga, tapi ternyata sebaliknya. Teman-teman lama gue mengajarkan sama gue saat itu kalo ulang tahun bukan hal yang penting, bukan hal yang harus kita tunggu-tunggu, bukan sesuatu yang harus gue risaukan. (lanjut part 3)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sajak untuk Lanang

Sajak tentang Kamu - Ini Kisah Perjalanan Waktu tentang Aku dan Kamu